Kicauan: Uchiha Itachi dari Konoha

By Zeezee - September 02, 2017



Orang yang tidak tahu cerita Naruto pasti tidak akan menyangka bahwa cerita tentang shinobi tersebut bisa sangat menyedihkan. Dalam Naruto, bisa dibilang tidak sedikit karakter yang memiliki latar belakang cerita yang suram. Latar belakang tersebut biasanya akan membuat mereka memiliki sudut pandang yang negatif pada dunia. Meski begitu, ada yang berubah menjadi baik seperti Gaara dan ada yang bertahan selalu menjadi dirinya sendiri, seperti Kakashi dan Itachi.

Uchiha Itachi, seorang yang dikenal sebagai penjahat internasional, tapi bagi yang mengetahui kisahnya, dia adalah seorang pahlawan sejati. Dia melakukan kejahatan memang, membunuh seluruh klannya dan bergabung dengan kelompok kriminal internasional, Akatsuki, tapi kenyataan hidup Itachi jauh lebih rumit daripada sekadar ninja cerdas yang haus akan kekuatan.

Apa pun yang dilakukan Itachi, motifnya selalu berpusat pada desa dan adiknya. Dia memilih membunuh seluruh klannya sendiri dan dengan begitu bisa menyelamatkan Sasuke daripada membiarkan kudeta klannya terjadi. Dia tidak ingin merusak kedamaian desa dengan kudeta yang direncanakan oleh klannya. Dia memilih desa daripada klannya dan di atas semua itu dia memilih menyelamatkan adiknya, Uchiha Sasuke daripada membiarkan dia mati terbunuh saat kudeta.

Bergabung dengan Akatsuki pun, Itachi memiliki misi. Saat bergabung, dia memiliki syarat agar kelompok tersebut tidak mengusik desanya. Hingga akhir, adiknya dan desa tetap menjadi dua hal penting dalam hidup Itachi. Yang menjadikan karakter dia luar biasa karena Itachi tidak pernah merasa perlu untuk dipuji untuk semua pengorbanan yang dia lakukan.

Shinobi sejati, kata dia, adalah yang bekerja dalam bayang-bayang dan begitulah Itachi. Dikenal sebagai penjahat internasional tanpa penduduk desa tahu bahwa dia melakukan banyak hal agar desa tetap dalam keadaan damai. Dia selalu melakukan tugas sulit, tapi dia tidak menyimpan amarah dan dendam pada siapa pun, termasuk pada tetua desa yang memberinya pilihan yang sulit.

Itachi hanya merasa sangat sedih dan menyesal karena harus membunuh kedua orang tua dan klannya. Karena bagaimanapun, Itachi adalah sosok penyayang. Sebagai hukuman untuk dirinya, dia ingin meninggal di tangan Sasuke. Karena itu, Itachi mengarang cerita mengenai dirinya yang jahat dan dingin agar Sasuke membencinya dan tumbuh menjadi kuat. Dia ingin Sasuke dianggap sebagai pahlawan suatu saat nanti karena berhasil mengalahkannya. Seandainya Sasuke mengetahui kebenaran tentang Itachi dia berharap Sasuke tidak mempercayainya karena yang Sasuke kenal selama ini adalah Itachi yang dingin.

Karakter sederhana dengan cinta yang tulus dan besar untuk desa juga adiknya, teguh pada tujuannya, dan hingga akhir tidak mendapat akhir yang bahagia, adakah yang lebih menyedihkan? Dalam Naruto banyak kisah yang mungkin lebih menyedihkan, tapi Itachi tetap berkesan. Bekerja dalam diam dan tidak membutuhkan tepuk tangan. 

Bagi pembaca, pilihan sulit yang harus dihadapi Itachi dan karakternya yang tetap setia pada desa apa pun yang terjadi barangkali adalah satu daya tariknya. Apa ada karakter sungguhan seperti Itachi? Kalau ada, kita mungkin juga tidak akan tahu karena Itachi tidak pernah ingin Sasuke atau yang lain tahu kenyataan yang sesungguhnya. 

Dia memberikan seluruh yang dia bisa tanpa mengharapkan kembali. Dia bukan karakter yang sempurna, tapi dengan semua kemampuannya dia selalu membuat pilihan terbaik untuk orang di sekitarnya. Bagi dia, Sasuke dan desa selalu yang pertama. Sekali pun Itachi tidak ada dalam dunia nyata dan entah apa ada yang seperti dia, kesetiaan dan ketulusannya tetap menginspirasi.

Seperti kata Itachi, apa pun yang terjadi dia tetaplah Uchiha Itachi dari Konoha. Kalimat yang sangat menggambarkan dirinya. Dia tidak punya dendam, hanya cinta untuk desanya. Terakhir, dia juga akan selalu mecintai Sasuke apa pun pilihan yang diambil Sasuke sekalipun itu berlawanan dengan keinginannya. Dia meninggal, sebagai kakak Sasuke dan shinobi dari Konoha. Itulah Itachi. (Z)

Foto: quora

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar