Judul: Bilang Begini, Maksudnya Begitu
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 146
Harga: Rp45.000
Terbit: Cetakan Kedua Maret 2016
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 146
Harga: Rp45.000
Terbit: Cetakan Kedua Maret 2016
"Konon puisi adalah mahkota bahasa. Maksudnya, cara pemanfaatan bahasa yang setinggi-tingginya dicapai dalam puisi.” (hal. 133)
Sebuah puisi lebih
dari sekadar kalimat. Puisi merupakan “permainan” sang penyair terhadap bahasa
yang digunakannya hingga kata-kata tersebut mencapai makna tertentu (hal.133). Seringkali
saat membaca puisi, kita sebagai pembaca menerka-nerka sendiri maksud di balik
setiap pilihan kata yang digunakan. Kiranya, apa yang sebenarnya penyair ingin
sampaikan melalui puisi ini?
Ketidakpahaman
itulah yang terkadang membuat pembaca terkadang tidak benar-benar dapat
mengapresiasi puisi yang dibaca. Buku ini mengajak kita untuk lebih mengenal
dan memahami puisi sehingga dapat mengapresiasinya sebagaiman seharusnya.
Karena puisi bukan sebuah rangkaian kata yang disatukan secara sembarangan,
puisi merupakan seni yang membuatnya pun membutuhkan usaha dan kemampuan dari
sang penyair.
Nah, bagaimana
Sapardi Djoko Damono sebagai penulis buku ini mengajak kita untuk mendapat
mengapresiasi sebuah puisi? Ada sepuluh bab dalam buku ini. Setiap bagian dalam
buku ini juga terbagi lagi dalam nomor-nomor. Aku tidak terlalu mengerti maksud
nomor ini, tapi aku menduga nomor ini hanya sebagai pemisah satu topik dan topik
lain dalam bab atau fungsinya seperti sebuah subjudul. Bisa juga, karena dalam
buku ini terdapat banyak penjelasan, nomor tersebut untuk menandai dan
memudahkan pembaca untuk mencari pembahasan tertentu.
Bab pertama buku
ini mengajak kita untuk mengenali perbedaan puisi dari jenis tulisan lain
secara visual. Puisi dan tulisan lainnya berbeda, puisi dan berita, misalnya,
berbeda karena adanya tanda baca dan juga susunan larik. Lalu, bab berikutnya
membahas bunyi pada puisi yang tidak hanya dapat menegaskan makna, tetapi juga
membangun suasana.
Penulis juga
membahas jenis-jenis puisi serta pemilihan kata pada bab-bab berikutnya. Pada bab
Bilang Begini, Maksudnya Begitu penulis
mengajak kita untuk lebih baik melihat “gambar” yang dibuat oleh penyair dalam
rangka memahami maksud puisi. Sementara pada bagian keenam hingga kesepuluh,
menurutku bab ini menjelaskan mengenai tema-tema yang umum menjadi pilihan
penyair. Nama-nama bab ini, Iman: Manusia
dan Pencipta (bab 6), Simpati Kepada
Orang Susah (bab 7), Cinta (bab 8),
Sikap Hidup (bab 9), dan Memanfaatkan Dogeng (bab 10).
Yang paling menarik
ialah dalam setiap bagian tersebut, penulis akan menyertakan beberapa contoh
puisi dari berbagai penyair dan membahas puisi tersebut sesuai dengan topik
pembicaraan. Pembahasan puisi tersebut juga pada akhirnya dapat menuntun
pembaca lebih memahami maksud puisi dan pesan yang ingin disampaikan penyair. Penjelasannya
akan membuat kita paham pada maksud di setiap larik dan bait puisi.
Bagian penjelasan
mengenai puisi ini merupakan bagian yang paling menyenangkan karena aku merasa
seolah sedang membedah setiap kata dalam puisi untuk mengetahui apa yang
tersurat dan memaknai lebih dalam apa yang tersirat. Puisi, bahkan yang dengan
pilihan kata sederhana juga bisa memiiki maksud lain yang terkadang tak bisa
kita tangkap.
Kemampuan untuk
memahami dan menangkap pesan, gambar, atau makna puisi memang berbeda bagi
setiap orang, tergantung pada latar belakang juga pengetahuannya terhadap
berbagai piranti puisi. Hal ini
juga beberapa kali disinggung oleh penulis. Ketidaktahuan
seseorang tersebut terkadang menyebabkan sebuah puisi terasa “gelap”. Nah, buku
ini sedikit menyibaknya untuk Anda.
Sekalipun piranti
puisi tersebut tidak dibahas secara menyeluruh (karena barangkali buku ini
tidak dimaksudkan demikian), penjelasan mengenai makna dan maksud setiap puisi
yang digunakan sebagai contoh dalam buku ini dapat membantu kita untuk bisa
sedikit lebih baik dalam “membaca” puisi.
Secara keseluruhan,
aku nyaman membaca buku ini, disusun dengan bahasa yang rapi dan penjelasan
yang runut. Buku ini juga tidak terasa berat karena berbagai teori, menurutku
buku ini menjelaskan puisi atau makna puisi dengan cara sederhana yang logis dan mudah dipahami. Aku
justru ingin membaca lebih banyak, penjelasan berbagai maksud puisi, piranti
puisi, dan apa pun yang masih terkait oleh puisi.(Z)
Foto: gramedia
0 komentar